Banyuasin, lamanqu.com – Gotong royong merupakan istilah dipakai masyarakat Indonesia ketika bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Istilah ini berasal dari kata gotong yang berarti “bekerja” dan royong yang berarti “bersama”. Bersama dengan musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, serta kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar filsafat Indonesia.
Budaya ini tumbuh semenjak zaman nenek moyang leluhur bangsa Indonesia seluruh nusantara. Pada Zaman sekarang, kebiasaan ini masih tetap tumbuh dan berkembang bukan hanya di pedesaan di perkotaan juga tetap dipertahankan baik itu dalam diri individu maupun perkelompok masyarakat, sebab dasar keinginanan itu yaitu sebenarnya sifat penolong dalam diri individu itu yang sudah tertanam ke pada pribadi pribadi manusia yang melekat sejak lahir.
Ketua RT 37, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Arianto Nasop (59) tampak tak pernah lelah menghidupkan kembali budaya leluhurnya itu dilingkungan Perumahan Griya Purnawira Asri Sukajadi.
Ada ada saja ide kreatif Bapak dua anak ini yang bikin warganya terenyuh untuk ikut melibatkan diri ke kegiatan yang ia motori di kampung perumahan itu. Mulai bersih bersih lapangan Bola Valley, samping tempat Ibadah, pengecatan tanda jalan dan pembatas jalan dan masih banyak lagi.
“ Ya Pak RT baru satu tahun pansiun dan menjabat ketua RT juga baru satu tahun”, ujar Silok salah satu warga nya Pak Yanto, sapaan akrab Ketua RT nya itu yang sempat ditanyai gesahkita.com, Rabu, (03/03) lalu.
Menurut Silok warga pada senang dengan Pak Yanto yang sangat perduli dengan warga nya, selain memang dia suka menolong jika ada hal berhubungan dengan fasilitas warga Pak RT juga selalu mendahului warganya.
“Tanpa pengumuman tau tau warga sudah ramai”, bebernya. Jadi terkadang tidak enak sendiri melihat Pak RT gotong royong sendiri,” ungkapnya.
Pak Yanto mungkin berjodoh untuk menempati Perumahan Purnawira Asri iitu secara namanya sebuah perumahan sederhana di kelurahan Sukajadi, akan tetapi Pensiunan Polisi berpangkat Kompol ini masih tetap memiliki ruang untuk berbakti kepada masyarakat.
Pria kelahiran Desa Pedamaran ini ternyata terlahir dari seorang Nasop, yang dijelaskan Silok merupakan anggota juga anggota Polisi.
“Ya menurut Pak Nasop alhamarhum juga anggota Polisi yang dikenal banyak kalangan kala it”, jelas Silok. “Pak Nasop kala itu, banyak yang segan karena suka menolong ketika sanak handai taulan datang meminta bantuan, maka ia selalu bantu,” ujarnya.
Selepas Asyar hingga menjelang Magrib, Kamis, (4/3) hadir bersama warga Babinsa Sukajadi Hermansyah beserta Ketua RW.014 John pada kegiatan warga RT 037 melakukan pengecatan Pembatas jalan utama, Perumahan Griya Purnawira Asri Sukajadi, suasan terasa begitu akrab.
Selaku Ketua RW John Heri merasa bangga memilik tim nya yaitu Pak RT Yanto yang bagi nya menjadi inspirasi semua.
“Secara kekuasaan saya lebih luas bawahan warga saya,” canda John.
Dari awal Pak RT Yanto tak banyak bicara dan menolak memberi keterangan dan tetap saja memolesi markah jalan itu dengan kuas yang masih melekat di tangan kanan nya.
Ungkapan canda Pak RW John itu membuat dia tersudut untuk menimpali canda sahabat sekaligus atasan nya itu dalam struktur organisasi tata prana pemerintah tingakt paling dasar ini, seraya berujar intinya itu kesadaran saja, jika warga mau ikut ya Alhamdullillah.
“Sebagai warga yang baik saya berniat membangkitkan sifat penolong ini kepada warga. Saya sudah pansiun jadi ini lah ladang amal saya sebagai ketua RT yang melayani warga,” katanya. (Amk)