Tradisi Bekarang Masyarakat Tanah Abang Muba

Muba, lamanqu.com – Bekarang adalah kegiatan menangkap ikan secara bersama-sama oleh masyarakat desa Tanah Abang Musi Banyuasin.
Bekarang dilakukan di danau biasanya pada musim kemarau, dimana air danau sudah mulai surut dan sudah terdapat banyak ikan yang siap diambil dalam danau tersebut.
Peralatan yang diperlukan pada saat bekarang adalah tangkul, jala, sangi, cis, kanjang kedup, keranjang untuk menyimpan ikan, ember (bokor) dan alat-alat lainnya yang bisa digunakan untuk menagkap ikan.
Kegiatan bekarang ini diikuti oleh semua kalangan yaitu orang tua, remaja dan anak-anak. Pada kegiatan bekarang yang paling penting adalah membawa bekal berupa makanan, bekal makan siang dan makanan ringan.
Bekal berupa makanan inilah yang biasanya dimakan secara bersama-sama oleh masyarakat saat kegiatan bekarang. Bekal wajib yang harus dibawa, nasi, sambal dan sayur. Untuk lauknya biasanya didapat atau dimasak hasil ikan tangkapan saat bekarang.
Ikan yang biasa diperoleh dari bekarang adalah ikan lume, ikan sepat, ikan lais, ikan bergit, ikan sepat, ikan betok, ikan keli dan yang paling dinantikan adalah ikan bujuk, ikan gabus dan ikan toman.
Kegiatan yang dilakukan saat bekarang biasanya dimulai dengan aba-aba yaitu dari bagian ulu lanjut ke ilir yang dilakukan secara bersama-sama dengan berjalan dan memasangkan tangkul yang sudah disiapkan.
Lalu berjalan secara berjamaan untuk menangkap ikan, menggiring ikan agar masuk ke dalam tangkul masing-masing. Setelah sampai ke bagian hilir, para penangkul berbalik arah menuju ke bagian ulu, secara bersama-sama meletakan tangkul, lalu mengangkat secara bersama-sama.
Akan terjadi teriakan yang “gemuruh” jika salah satu penangkul mendapatkan ikat favorit dalam ukuran besar. Disanalah akan ada terikan “uculah..uculah…”maksudnya supaya ikan lepas dan masuk ke tangkul lainnya.
Kegembiraan dan keceriaan pada saat bekarang tidak hanya dalam memperoleh ikannya saja, tetapi ada unsur hiburan, kebersamaan, gotong royong, silatuhami. Selain itu, dengan bekarang hasil tangakapan ikan dapat dibuat pempek, laksan dan kempelang yang bernilai ekonomi tinggi.
Nilai-nilai inilah yang diharapkan tetap terpelihara di dalam masyarakat desa Tanah Abang, Musi Banyuasin.
Tepatnya Hari ini, Minggu 29 September 2019 ada kegiatan Bekarang 2019, kegiatan masyarakat lokal yang dihadiri oleh Bupati, Wabub dan pejabat lainnya di Desa Tanah Abang.
Hal ini menunjukkan sudah ada perhatian dari pemerintah setempat terkait kegiatan bekarang di desa tanah Abang. Semoga kegiatan bekarang ini dapat dilanjutkan mengingat ada nilai-nilai budaya lokal dalam kegiatan tersebut.
Penulis: Suratmi (Dosen Universitas Sriwijaya) Artikel mk Etnopedagogik Pendidikan Dasar, SPS UPI
Berita Terkait
Indeks BeritaWisata Lima Sumber Air di Antaboga Glenmore...
Treveling Dan Tempat Wisata
Sejuknya Wisata di Ketinggian Pagaralam...
Treveling Dan Tempat Wisata
Indahnya Rombebai, Danau Terbesar ke-2 di Tanah Papua...
Treveling Dan Tempat Wisata
Danau Indah yang Penuh Mitos dan Misteri di Indonesia...
Treveling Dan Tempat Wisata
Nikmati Beberapa Tempat Wisata Alam Di Yogyakarta...
Treveling Dan Tempat Wisata
Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di Pulau Bintan...
Treveling Dan Tempat Wisata