Palembang, LamanQu.Com – Musyawarah Wilayah (Muswil) X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sumatera Selatan resmi dilaksanakan di Kantor DPW PPP Sumsel, Selasa (30/12/2025) berjalan lancar. Kegiatan ini berlangsung di tengah dinamika internal partai yang mencuat menjelang pelaksanaan Muswil.
Bendahara Umum DPP PPP, Imam Fauzan Amir Uskara, menilai dinamika yang terjadi merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan partai politik. Menurutnya, perbedaan pandangan tidak seharusnya mengganggu agenda besar partai.
“Dinamika seperti ini sudah biasa dalam politik. Yang terpenting, pembukaan Muswil sudah terlaksana dan insyaallah seluruh rangkaian Muswil berjalan sampai selesai dengan lancar,” ujar Fauzan di sela kegiatan Muswil PPP Sumsel.
Fauzan menegaskan bahwa fokus utama PPP saat ini adalah agenda strategis jangka panjang, yakni mengembalikan PPP ke parlemen nasional pada Pemilu mendatang. Target tersebut, kata dia, bersifat mutlak dan menjadi komitmen seluruh struktur partai di Indonesia.
“Kembalinya PPP ke parlemen adalah tujuan utama seluruh kader. Itu harga mati. Bukan hanya Sumatera Selatan, tapi seluruh Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa secara struktural, PPP telah memiliki garis waktu yang jelas pasca-Muktamar. Berdasarkan aturan internal partai, Muswil di seluruh daerah wajib diselesaikan paling lambat tiga bulan setelah Muktamar.
“SK kepengurusan pusat terbit Oktober, maka batas akhir Muswil adalah Januari. Setelah itu, kita masuk pada fase konsolidasi dan persiapan pemilu,” jelas Fauzan.
Dalam menghadapi kompetisi politik yang semakin ketat, PPP, lanjut Fauzan, akan memprioritaskan persiapan bakal calon legislatif (bacaleg) sejak dini, baik dari internal maupun eksternal partai.
“Sejak sekarang kita harus memetakan dan mempersiapkan seluruh potensi bacaleg. Kita harus lebih cepat dan lebih siap dari partai lain,” katanya.
Fauzan juga menepis anggapan bahwa PPP identik dengan partai yang didominasi generasi tua. Ia justru menilai regenerasi kepemimpinan di PPP Sumsel berjalan cukup baik dengan keterlibatan aktif kader muda.
“Hari ini bendahara wilayah adalah anak muda, ketua DPC Kota Palembang juga anak muda, anggota DPRD provinsi serta kabupaten/kota banyak dari generasi muda. Jadi kalau ada yang bilang PPP partainya orang tua, itu tidak tepat,” ujarnya.
Menurut Fauzan, kepercayaan kepada generasi muda merupakan arahan langsung dari Ketua Umum DPP PPP agar partai dikelola secara lebih strategis, modern, dan profesional.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua DPW PPP Sumatera Selatan, H. Ahmad Palo, SE, mengakui adanya insiden dan dinamika yang mewarnai pelaksanaan Muswil. Namun ia menegaskan bahwa perbedaan pendapat seharusnya disampaikan melalui mekanisme partai secara elegan.
“Kalau memang itu kader partai, tentu ada banyak cara yang lebih baik dan lebih elegan untuk menyampaikan aspirasi,” kata Ahmad Palo.
Ia berharap peristiwa tersebut menjadi yang terakhir terjadi di Sumatera Selatan dan justru menjadi momentum evaluasi serta pembenahan internal partai.
“Ini harus menjadi pemicu dan titik balik. Ke depan, bersama pengurus harian wilayah yang segera terbentuk, PPP Sumsel harus menjadi lebih solid dan lebih baik,” ujarnya.
Ahmad Palo juga mengungkapkan bahwa DPP PPP telah menginstruksikan seluruh daerah untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi tahapan verifikasi faktual partai politik, sambil menunggu regulasi terbaru terkait undang-undang partai politik.
“Kita sudah mulai persiapan verifikasi faktual. Setelah itu, barulah fokus pada penyiapan calon dan strategi menghadapi kompetisi dengan partai-partai lain,” jelasnya.
Menurut Ahmad Palo, PPP tidak boleh tertinggal dalam kontestasi politik nasional dan harus bergerak lebih cepat demi memastikan kesiapan organisasi menghadapi Pemilu.
“Kita tidak boleh ketinggalan. Kita harus lebih cepat mempersiapkan diri,” pungkasnya.







