Palembang, LamanQu.Com – Diskusi Demokrasi Tahun 2025 yang menjadi rangkaian Kick Off Kelas Pemilih Cerdas JPPR Palembang resmi digelar di Sekretariat Parkindo Sumsel, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Suara Kita, Masa Depan Kita: Meningkatkan Angka Partisipasi dan Kualitas Pemilih Melalui Edukasi dan Dialog.”
Acara dibuka oleh Kepala Badan Kesbangpol Palembang yang diwakili Kepala Bidang Politik Dalam Negeri, Drs. Farid Wajidi, M.Si. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi JPPR Palembang, Kesbangpol Palembang, Barak 106, dan Parkindo dalam rangka memperkuat pendidikan politik masyarakat.
“Diskusi Demokrasi Tahun 2025 ini membahas evaluasi Pemilu dan Pilkada 2024. Harapannya partisipasi pemilih pada Pemilu 2029 dan Pilkada 2030 dapat meningkat,” ujarnya.
Farid menambahkan, pada Pemilu 2024 tercatat 43 persen pemilih merupakan pemilih pemula, sehingga pada 2029–2030 kelompok ini kembali menjadi potensi besar dalam menentukan arah demokrasi.
“Pendidikan politik adalah komponen utama untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Revisi UU Partai Politik juga memberi ruang besar kepada masyarakat dan berbagai stakeholder untuk terlibat. Pendidikan politik bukan hanya tugas parpol, tapi tanggung jawab semua pihak,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kesbangpol Palembang merupakan satu-satunya perangkat daerah yang secara langsung memberikan fasilitasi pendidikan politik dan pembinaan ormas, termasuk mendukung kegiatan-kegiatan dialog seperti ini.
Sementara itu, Koordinator JPPR Palembang, Efran Martahan Hutapea, S.E., M.M, menegaskan bahwa kick off ini menjadi langkah awal untuk mengantisipasi rendahnya partisipasi pemilih.
“Kami ingin pendidikan politik bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Kami berharap dukungan media, mahasiswa, kampus, hingga komunitas lainnya,” katanya.
Efran juga mengusulkan agar Kelas Pemilih Cerdas JPPR Palembang dapat digelar secara rutin setiap bulan. “Ini baru awal. Kami berharap Kesbangpol dan KPU dapat terus bersinergi dengan kami,” tambahnya.
Tokoh Pemuda Sumsel, Samuel Rio, S.H, turut memberikan pandangannya. Ia menyebut kegiatan ini sangat penting untuk membaca ulang kondisi partisipasi politik pasca Pemilu 2024.
“Ternyata partisipasi politik masih belum sesuai harapan. Target 80 persen, namun realisasinya hanya sekitar 60 persen. Mahasiswa dan anak muda Palembang harus diarahkan menjadi pemilih cerdas,” ungkapnya.
Samuel menilai bahwa anak muda saat ini kreatif, tetapi juga perlu pendampingan dalam memahami dinamika politik. Karena itu, kolaborasi lintas organisasi menjadi penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi.
“Harapannya ke depan tidak hanya 75 persen, tapi minimal 35 persen pemuda bisa menentukan calon-calonnya secara mandiri. Anak muda ingin pejabat publik lebih berpihak pada inovasi dan kreativitas, agar politik tidak monoton,” ujarnya menutup.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang Syawaludin, S.H.I., M.H menyampaikan, KPU Palembang akan terus bersinergi dengan segenap elemen masyarakat dalam meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih termasuk sinergitas dengan JPPR Palembang.
“Tingkat partisipasi dalam pemilihan di kota Palembang sudah diusahakan untuk maksimal. Sehingga dengan kegiatan kegiatan pendidikan pemilih cerdas ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kapasitas pemilih di kota Palembang termasuk di kalangan anak muda,” tandasnya.




