OKU Selatan, lamanqu.com – Buay Pemaca salah satu kecamatan penghasil telur ayam di OKU Selatan, dari penghasilan tersebut dapat menunjang kebutuhan warga khususnya Desa Tanjung Jaya.
Adapun program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa pada tahun 2022, lalu ditambah anggaran Dana Desa tahun 2023, serta ada tambahan modal dari APBD OKU Selatan 2023, maka dengan begitu besarnya anggaran yang diterima, Desa Tanjung Jaya menjelma menjadi desa penghasil telur ayam terbesar di OKU Selatan.
“Program ini bermula saat saya melihat dan memperhatikan warga kecamatan Buay Pemaca membeli telur ayam dari kota Muara Dua, sedangkan telur ini merupakan kebutuhan pokok yang sering kali digunakan dalam banyak hal,” ucap Kepala Desa Tanjung Jaya Ibu Yeti Tarwiyah S.Pd.I. saat ditemui awak media di kediamannya yang lokasinya tidak jauh dari kandang ayam.
Ditempat yang sama, Ibu Yeti Tarwiyah S.Pd.I. menjelaskan kepada awak media, “Di tahun 2022 kita coba dirikan usaha ayam petelur yang di danau dari Sana Desa. 200 juta itu sudah bisa buat kandang 7m x 15m, pakan, dan obat obatan. Kalau untuk ayam itu dapat 500 ekor. Karena usaha ini berkembang ditambah lagi di 2023 dari Dana Desa 500 juta. Itu direalisasikan buat kandang 7m x 15m, pakan, obat obatan dan beli ayam 1350 ekor ayam. Usaha ini dikelola oleh masyarakat Desa Tanjung Jaya,” jelas Ibu Yeti Tarwiyah S.Pd.I.
“Melihat program ketahanan pangan ini maju dengan pesat dan bermanfaat bagi masyarakat salah satu anggota DPRD dari partai Golkar dapil dua OKU Selatan mengusulkan pada pemerintah untuk menambah modal usaha ayam petelur tersebut dengan harapan bisa berkembang lebih luas lagi dan diupayakan desa ini menjadi desa pemasok telur di OKU Selatan,” tambah Ibu Yeti Tarwiyah S.Pd.I.
Saat ditemui Suami dari kepala desa tersebut, yang menjabat anggota DPRD OKU Selatan dari partai golkar menjelaskan, “Untuk Dana APBD OKU Selatan tahun 2023 ini dikeluarkan 500 juta dan ini direalisasikan pembuatan kandang 8mX24m, pakan dan obat obatan, kalo untuk ayam dapat 1550 ekor ayam, ini diserahkan di desa Tanjung jaya dan kita ajukan kan lagi melalui APBD OKUS 2024,300 juta untuk penggemukan sapi,” jelas Suami Ibu Yeti Tarwiyah S.Pd.I.
Saat dibincangi ketua BPD Desa Tanjung Jaya, Ujang Selaku pengawas lokasi, keuangan dan administrasi menjelaskan, “Usaha ini sangat bermanfaat bagi warga kecamatan Buay Pemaca, untuk sekarang ini penghasilan 80 karpet per harinya, kalau di rupiahkan menjadi Rp3440,000., dikurangi biaya pakan dan obat obatan. Untuk gaji karyawan Rp6,000,000 perbulan, dibagi empat orang. Kalau untuk pendapatan globalnya perbulan 2400 karpet. kalau dirupiahkan bekisar Rp103,200,000.,” jelas Ujang.
“Adapun hasil usaha ini dikelola oleh BUMDES Desa Tanjung Jaya 60%, pendapatan desa murni 20%, pengembangan usaha 20%, untuk sosial seperti membantu kegiatan keagamaan, kematian dan kelahiran. Dengan adanya program ini masyarakat Tanjung Jaya sangat terbantu,” tutup Ujang.