Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ungkap ISPU Dengan Angka Diatas 300 Membahayakan Pernapasan Anak-Anak

Palembang, lamanqu.com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ansori mengatakan, kondisi kabut asap di Kota Palembang beberapa hari lalu sudah tidak sehat sehingga membuat PJ Walikota mengambil kebijakan balajar daring.
“Sabtu kemarin setelah sholat istisqa, ternyata Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) itu sampai 319, itu memang tinggi.Pj Walikota mengajak rapat terbatas PJ Sekda, dia dan Dinkes.
“Padahal di hari Jumat kita memang sudah rapat tapi hari Jumat itu ISPU masih dibawah 300. Makanya waktu itu dibuat edaran merubah jam belajar jam 09.00 WIB. Saat rapat itu IDI juga diundang.Kesepakatannya seperti itu tapi di hari Sabtu itu ternyata bahaya karena ISPU di atas 300. Karena untuk di atas 300 itu membahayakan jadi diambil keputusan dari dinas kesehatan karena prioritas itu adalah kesehatan anak usia 0 sampai 18 tahun itu rentan dengan ISPA. Maka diambilnya diganti edarannya dicabut dengan dibuat pembelajaran menjadi daring. Jadi bukan serta merta surat edaran untuk daring,” tuturnya saat diwawancarai dikantornya, Selasa (3/12/2023).
Ansori menuturkan, untuk hari ini menurun kabut asap ISPU diangka 216.
“Kalau kemarin itu anginnya ke arah selatan hari ini ke barat timur. Kita berdoa saja makin hari makin turun kami cepat mengadakan luring lagi,” katanya.
Lebih lanjut Ansori menerangkan, pad ma hari Jumat itu keputusannya pembelajaran dimulai jam 09.00 itu karena ISPU di bawah 300 dimungkinkan ada kegiatan belajar. Tapi tidak ada kegiatan di luar ruang kelas seperti upacara ditiadakan, olahraga ditiadakan ekstrakurikuler juga ditiadakan.
“Itu sudah pembahasan yang sudah saya sampaikan untuk hari Jumat. Karena kita juga ada pemikiran walaupun di rumah mereka juga tetap main tetap masuk asap. Namun kalau ISPU diangka 300 keatas, itu sudah sangat membahagiakan karena dampaknya itu itu kalau partikel itu masuk terisap itu untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker paru-paru. Dampak kanker paru-paru karena yang dihisap itu asap itu karbon. Anak usia 0 sampai 18 tahun itu beda pernapasannya dengan kita pernapasan anak-anak itu lebih cepat menghirup udaranya. Jadi anak-anak itu riskan makanya anak-anak disuruh kalau di luar itu disuruh pakai masker,” tuturnya.
Ansori menuturkan, kepala sekolah dan guru-guru mereka tetap bekerja seperti biasa. Hanya tidak tatap muka saja dengan siswa. Tapi pembelajarannya tetap saja dilaksanakan di sekolah oleh guru di kelas.
“Himbauan kepada wali murid karena daring anak-anak dipantau terus anak-anak jangan main di luar. Namanya ini kondisi semua alam ini adalah El Nino, jadi lebih baik kita lebih banyak di rumah saja. Menghindari dampak sakit tadi mudah-mudahan cepat hujan,” tandasnya.
Berita Terkait
Indeks BeritaTurnamen Sepak Bola Gerindra Sumsel Cup 2025, Perebutkan Total Hadiah Rp 50 Juta...
News, Sumsel
Kades Rimau Sungsang Mulyadi: Tuduhan Penyalahgunaan Dana Desa dan Kebal Hukum Tak B...
Hukum, News
Warga Perumahan Zafirland Tahap 2 Meriahkan Kemerdekaan dengan Semangat Kebersamaan...
News, Sumsel
Warga Lr Dakota RT 28, 42 dan 44 Gelar Berbagai Lomba Peringatan HUT RI ke 80...
News, Sumsel
Wagub Cik Ujang Serahkan Remisi HUT RI ke-80, 11.495 Napi di Sumsel Dapat Penguranga...
News, Sumsel
Upacara Peringatan HUT ke-80 RI di Palembang Berlangsung Khidmat di JSC...
News, Sumsel