Fiber Star Gelar Techno Feast Technology, Ini Harapan Yang Akan Diinginkan
Palembang, lamanqu.com – PT Mega Akses Persada (Fiber Star) sebagai penyedia layanan infratruktur berbasis serat optik dengan skala nasional yang merupakan connecting Indonesia menyelenggarakan Techno Feast Technology Fiber, Eat and Social Time Palembang. The biggest technologi event 2022, 7 Big Cities. Kegiatan ini sendiri dipusatkan di ballroom Harper Hotel Palembang.
Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh Regional Division Head Fiber Star Miftahul Khoir, PMO Departemen Head Sapto Sugiarto, Partnership Associate Dimas, Branch Manager Fiber Star Palembang Erdat Alamsyah, Solution Engineering Fiber Star Arief Rahman.
Dikatakan Branch Manager Fiber Star Palembang Erdat Alamsyah, dimana terkait kegiatan hari ini adalah kita mengadakan seperti sosialisasi, kita ambil temanya yakni Techno Feast Technologi, Fiber, Eat and Social Time.
Momen kita setelah covid-19 sudah mulai turun, walaupun ada isu naik-naik lagi, kita jelasin teknologi sebenarnya.
“Teknologi apa, kalau mungkin para tamu undangan kita sudah biasa diundang internet-internet, karena internet itu sama, tapi cuma yang membedakannya adalah teknologi,” ujarnya.
Kemudian, teknologi yang membedakan, kita juga fiber, kita punya jaringan sendiri, jaringan kita membangun. Jadi Fiber Star itu penyedia infratruktur jaringan, kalau untuk kita saat ini baru kota Palembang.
“Kita lagi membangun juga jaringan disini di berbagai open area di kecamatan yang ada disini. Kita juga garap, semuanya sih segmen kami, dimana tujuan kita punya cita-cita ini,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, dimana dirumah itu hanya 2 kabel, ada kabel perusahaan listrik negara (PLN) yakni untuk listriknya, mau tidak mau, dan itu wajib.
Terus ada yang namanya kabel Fiber Star, karena apa kabel fiber star, karena ini bisa dipakai oleh orang lain, bisa disewa. Seperti CBN, My Republik, dan lain-lain, sudah hampir seluruh kecamatan.
“Bahkan kita ada tadi Banyuasin itu adalah yang ke arah Sungai Pinang, dari Pasar Plaju sampai kesimpang tersebut,” katanya.
Masih disampaikannya, hampir sih, kalau kota Palembang tahun ini selesai, ditambah tahun depan sudah full kita cover kota Palembang dengan jaringan Fiber Optik.
Kalau kami itu punya Home Pass yakni 69 ribuan, kalau kita bicaranya home pass, atau jumlah orang yang bisa berlangganan, kita buka orang tapi rumah yang kita bicarakan.
“Misalnya rumah 1 tiang ini, ada tiang, terus disini ada rumah, itu sudah dihitung, 8 ke kiri 8 ke kanan,” bebernya.
Masih dilanjutkannya, target tahun depan itu saya akan bangun 30 ribu lagi, karena kita cita-cita kita ingin connecting Indonesia. Dimana kita ada CBN, My Republik, XL Home, XL juga ada sekarang dan itu baru, karena semenjak pandemi covid-19 semuanya suka buka internet.
“Dimana internet untuk di rumah, kuliah di rumah, wisuda juga dirumah, semuanya hybrid. Kalau Fiber Optik tidak akan ada gangguan sebenarnya, kalau ada gangguan biasanya kalau lagi hujan, cuaca itu pohon tumbang, menimpa kabel, akhirnya gangguan,” imbuhnya
Ditambahkannya, jadi fiber optik itu seperti serat rambut, kabel dalam kabel itu, salah satu saja tertekuk itu sudah gangguan. Kalau cuaca hujan deras, kabel itu tidak tertimpa pohon dan tidak ada yang mengganggu, maka akan aman, itu bedanya dengan radio.
Kalau teknologi radio itu cuaca, frekuensi, mereka terganggu. Seperti aman, coba seluler pakai kabel maka aman.
“Kalau untuk kedepan ya harapan kami, kami bisa mewujudkan cita-cita Dwi tungga tadi, ada kabel Fiber Star, dan ada kabel PLN dirumah,” jelasnya.