Duh..! Irigasi Seumur Jagung Ambruk, Ini Kata GNPK RI OKU Selatan

Muaradua, LamanQ id–Ketua GNPK RI Oku Selatan, Tisna Buana menjelaskan pihak nya menduga kuat proyek bangunan yang diperuntukan mendukung kelancaran air sungai Pancur Mas untuk mengaliri areal persawahan masyarakat dan dia menyayangkan baru seumur jagung sudah ambruk.
Hal tersebut diungkapkan nya , menyusul apa yang pihaknya (PD GNPK- RI Oku Selatan) dapati di lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat.
Dalam keterangan tertulis nya ini kepada media ini, bangunan irigasi tepatnya di desa Tanjung raya kecamatan Buay sandang Aji Kabupaten Oku Selatan dilakukan dengan tidak profesional dan diduga sarat dengan Mark-up RAB, Minggu, (15/05/2022)
Dari pantauan pihak nya, bangunan rase yang dibangun lebih kurang 70 meter dengan ketinggian lebih kurang 2 meter, beberapa bagian ambruk dan retak.
“ini baru berusia seumur kencur perlu pertanggungjawaban, ”kata Tisna.
Tisna memastikan ada nya dugaan bahwa teknik pembangunan yang diabaikan yang tidak sesuai prosedur.
Bukan hanya itu, dalam keterangan nya selain ada dugaan Mal-administrasi tender dalam menilai kontraktor pantas untuk dimenangkan, dan juga ada nya kelemahan pengawasan dari PPK dinas terkait.
“indikasi ini kita menduga kuat ini terjadi demi meraih keuntungan yang besar oleh pihak kontraktor yang memenangkan tender anggaran tersebut,” sambungnya.
Hal tersebut ungkapnya, dari melihat fisik bangunan serta fakta di lapangan baru hitungan bulan saja sudah ambruk.
Selain itu, disebutkan nya juga dari keterangan sumber yang ia peroleh saat dilaksanakan nya pembangunan rase sungai Pancur Mas ini, tidak terlihat adanya plang nama proyek.
“Ini kan mengundang tanda tanya, ” cetusnya.
Tisna Buana dalam keterangan nya ini juga mengatakan, pihak nya bersama dengan ketua BPD Desa Tanjung raya, Jailani meninjau langsung bangunan yang bersumber Dana Bencana alam Provinsi Sumatra Selatan.
Menurut apa yang disampaikan ketua BPD bangunan ini masih hitungan bulan dan sekarang sudah ambruk.
Sementara itu,Jailani menjelaskan sejak ambruk nya bangunan ini petani sawah terancam gagal garapan.
“Sebab ambruknya Bangunan rase sungai ini, masyarakat merasa dirugikan karena runtuhnya bangunan ini menutupi aliran air sehingga petani sawah di sekitar terancam gagal garapan, ” kata Jailani.
Jailani juga mengatakan, demi mengatasi permasalahan tersebut pihaknya juga sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut ke pihak Kontraktor dan pada dasar nya mereka siap untuk melakukan renovasi bangunan tersebut.
“Namun hingga kini sudah beberapa bulan warga menuggu perbaikan belum juga ada realisasi nya, ” tutupnya.(ril/red)
Berita Terkait
Indeks BeritaDinas Pendidikan Palembang dan LKPSS Sepakati Langkah Strategis Pendidikan...
News, Sumsel
Kodim 0418/Palembang Meriahkan HUT RI ke-80 dengan Lomba Penuh Kebersamaan...
News, Sumsel
PLN UID S2JB Raih Penghargaan Industry Marketing Champion Sumatera Selatan 2025...
News, Sumsel
Cukup Bayar Rp 80,- Nikmati Perjalanan LRT ke Festival Perahu Bidar 2025...
News, Sumsel
ASN Polda Sumsel Melaksanakan Bimtek untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi...
News, Sumsel
Wujudkan Cinta NKRI, Kemenag Sumsel Gelar Gebyar Lomba HUT ke-80 RI...
News, Sumsel