Petuah Eva untuk Mina, Ciptakan Brand
Palembang, lamanqu.com – Hj Eva Susanti Anggota DPD RI asal Sumatera Selatan menyambut baik pelaku usaha pempek yang terus berupaya semaksimal mungkin agar bisa naik kelas. Eva berpesan mari ciptakan brand sehingga etalase pemasaran kian meluas.
Keseriusan Hj Eva Susanti dalam mengawal juga mengorbitkan pelaku usaha rumahan supaya tercipta kesejahteraan ternyata bukanlah isapan jempol belaka.
Selasa 5 Oktober 2021, tepat di kawasan Seberang Ulu Satu Kota Palembang, Eva Susanti yang didampingi Heryanto SH MSi Lurah Tujuh Ulu dan Mukhtiar Hijrun SSTPP Camat Seberang Ulu Satu mendatangi langsung kediaman Nyonya Mina. Dan, nama Mina agaknya cukup familiar dikalangan para perajin pempek di wilayah ini.
Saat berada di lokasi pembuatan pempek, Eva Susanti berdialog dengan Mina. Bahkan, sesekali pula Eva tampak ikut mempraktikkan cara mengolah bahan-bahan hingga menjadi kuliner pempek siap saji.
“Coba saya yang gorengnya ya…!,” cetus Eva seketika.
Pun Eva Susanti menilai dari segi sektor usaha, dirinya berkeyakinan akan perbaikan kondisi dimiliki pelaku UMKM pada semua segmen. Pelaku usaha di sektor makanan dianggap yang paling optimistis. Meski sinyal positif sudah terlihat dan aktivitas bisnis UMKM semakin membaik. Di saat bersamaan, masih terdapat pelaku UMKM yang menyatakan kinerjanya menurun.
“Karena itu saya pesan ke Bu Mina, cobalah buatkan brand pempek ini. Tujuannya untuk apa? Satu yang pasti dengan brand kito dewek, pempek yang Ibu Mina buat ini bisa merambah pasar lebih luas lagi,” Eva Susanti menyarankan.
Ya. Merintis bisnis pempek tidak selamanya membutuhkan modal besar. Keuletan dan tekad kuat menjadi faktor terpenting dalam sukses tidaknya usaha yang sedang dijalankan. Seperti yang dirintis Mina selama ini di kawasan Seberang Ulu Satu, Kota Palembang.
“Jika pelaku usaha pempek ini berkembang, akan menambah jumlah wirausaha. Ini akan menjadi jembatan bagi usaha mikro penerima bantuan sosial untuk naik kelas dan dapat mengakses pemasaran,” demikian kata Eva.
Mina tertarik menggeluti usaha pempek, selain memberikan keuntungan dan pasarnya terbuka luas, ternyata pempek ini cukup di cari masyarakat.
“Alhamdulillah, dalam sehari saya bisa menghabiskan 50 kilogram ikan giling untuk bahan pembuatan pempek. Saya jual pempek Rp 1.000 per buah,” Mina berkisah.
Tentulah Mina cukup bangga dan terharu dengan kehadiran Eva Susanti ke kediamannya. Betapa tidak, banyak hal pengetahuan dan ilmu yang ia peroleh dari Sang Senator asal Sumatera Selatan itu.
Di penghujung anjang sana Eva Susanti ke kawasan Seberang Ulu Satu, ada secercah harapan besar yang ingin diniatkan Eva.
“Cita-cita saya itu bagaimana supaya para wirausaha-wirausaha baru bisa lahir dari sektor usaha pempek ini. Dan, insyaallah saya akan terus mengawal mereka agar bisa meraih kesejahteraan untuk keluarga mereka,” Eva Susanti menyebutkan.