Harga Emas Jelang Imlek Terpantau Naik 0,09 Poin

Ekobis, Kabar Ekonomi
ekspektasi kenaikan inflasi , harga emas di pasar Spot , Harga logam mulia

lamanqu.com – Harga emas berpeluang meneruskan penguatan jelang Libur Imlek 2021 seiring dengan prospek pelemahan dolar AS serta kedatangan paket stimulus ditengah ekspektasi kenaikan inflasi.

Dilansir lamanqu.com dari Bloomberg pada penutupan perdagangan Rabu (10/2/2021) atau Kamis pagi, harga emas di pasar Spot terpantau naik 0,09 poin ke level US$1.842,98 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex juga terpantau naik hingga 5,2 poin atau 0,28 persen ke posisi US$1.842,7 per troy ounce.

Harga logam mulia saat ini berada di dekat level tertinggi dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi seiring dengan keyakinan investor terhadap akselerasi paket stimulus fiskal dari AS serta ekspektasi kenaikan inflasi yang memicu terjadinya reflationary trade.

Sepanjang 2021, harga emas gagal melanjutkan tren positif pada 2020 lalu yang didukung oleh pandemi virus corona. Daya tarik logam mulia ini menurun seiring dengan membaiknya prospek pemulihan ekonomi.

Salah satu faktor pendorong kenaikan harga emas adalah fokus pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, untuk mempercepat penggelontoran paket stimulus fiskal senilai US$1,9 triliun. Hal ini sekaligus menyatakan sikap AS yang tidak mengkhawatirkan terjadinya kelesuan ekonomi karena gelontoran stimulus tersebut.

Biden telah menyetujui rencana dari anggota-anggota DPR AS di Partai Demokrat untuk mempercepat pemberian bantuan tunai kepada masyarakat sebesar US$1.400. DPR AS berencana melakukan voting pada 22 Februari 2021 mendatang untuk mengesahkan rencana ini.

Sementara itu, Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi berjanji akan mengamankan jalan untuk kelanjutan pengesahan jaminan untuk pengangguran pada pertengahan Maret mendatang. Paket jaminan tersebut sebelumnya telah disahkan pada paket stimulus terdahulu yang disahkan Desember tahun lalu.

Pelaku pasar juga tengah menanti rilis data harga konsumen AS pada Rabu waktu setempat. Pada hari yang sama, Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell akan menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh Economic Club of New York.Market Strategist di IG Asia Pte., Jingyi Pan mengatakan, fokus pelaku pasar dalam jangka pendek adalah kelanjutan stimulus fiskal AS. Hal ini diyakini akan mendukung kenaikan harga emas seiring dengan pelemahan dolar AS yang terjadi bersamaan.

“Pernyataan Powell juga akan diperhatikan oleh para investor. Seluruh komentarnya terkait penguatan kebijakan suku bunga yang rendah akan semakin memperkuat posisi harga emas,” jelasnya.