PON 2024 yag akan di laksanakan di Aceh dan Sumut, harapan kita Medan Sumatera Utara dapat menjadi tuan rumah dan berharap bisa menambah nomor pertandingan yang lebih banyak dari PON yang sudah di ikuti.
Dalam pelantikan ini juga menjadi momen bersejarah bagi Elysa Fransiska selaku ketua umum PengProv PBFI menerima Bendera PBFI karena bertepatan dengan hari Ulangtahun nya yang ke 35 dan juga meneruskan perjuangan ayahnya Juni Worker yang menjabat sebagai ketua bidang binaraga PengProv PABBSI Sumatra Selatan.
“Mendapat kepercayaan menjadi ketua PengProv PBFI Sumsel yang pertama dan Wanita pertama dan sekaligus yang pertama kali di lantik PP PBFI setelah berpisah dari PABBSI membuat saya bahagia dan bangga apalagi bertepatan dengan ulang tahun saya, dan dimana saya bisa meneruskan perjuangan ayah saya untuk membangun olahraga binaraga di Sumsel, semoga saya bisa memajukan Sumsel tidak hanya di binaraga namun juga ada fitnes nya kejuaraan nanti,” ucap wanita kelahiran Palembang 2 November 1985.
Masih kata Lisa, biasa ia disapa, Dunia olahraga binaraga fitnes cukup besar di Sumsel maka dari itu pihaknya akan mendorong dan mendukung atlet atlet binaraga yang ada di kabupaten/kota.
“Selaku ketua PBFI Sumsel, saya akan berusaha untuk mengembangkan putra daerah teman teman yang sudah berlatih bisa berprestasi, serta menjadi atlet andalan Sumsel yang dapat bersanding di atas panggung dikancah nasional dan tidak tutup kemungkinan di kancah internasional, tanpa menggunakan doping atau zat zat terlarang lainnya” harapnya.
Pihaknya yakin atlet binaraga Sumsel mampu bersaing untuk meraih tiket pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut.
“Keinginan saya untuk membangun dan mengembangkan atlet binaraga fitnes di Sumsel bukanlah mimpi apalagi kita telah mendapat dukungan penuh dari Gubernur selaku Pembina PBFI Sumsel dan jika Palembang di percaya menjadi tuan rumah event Binaraga Fitnes nasional maupun Internasional kami siap,” ujarnya.
meskipun ini merupakan olahraga cabang baru pihaknya telah memiliki tempat latihan sendiri sudah berdiri sejak tahun 2000 dengan nama new Elisa fitnes.
“Selama ini kita sudah memang membina atlit, hingga saat ini tempat yang kami miliki tetap bisa di pakai masih layak pakai dan untuk kota saya rasa kota harus memiliki dua tempat tersendiri Karena di Palembang memiliki 38 Gym dan Fitnes s
akan kita rekrut untuk ke pengurusan kota nanti dari kota kita bawa ke Provinsi,’ ujarnya.
Sangsi bagi atlet yang memakai doping, akan mendapatkan sangsi dari pusat, di skorsing selama 4 tahun. Namun bukan hanya dari atlit, bukan hanya dari pengurus Provinsi akan tetapi termasuk Sumsel akan mendapatkan sangsi apabila terbukti menggunakan doping.
“Untuk tempat pusat pelatihan di Jakabaring Sport City, nanti kita cek secara langsung, akan kita ajukan ke pemerintah untuk renovasi dan peremajaan alat alat nya dan layak untuk tempat latihan,” pungkasnya. (Yanti)