Hj. Eva Susanti Dukung Penuh Launching Al-Quran Terjemahan Bahasa Palembang Besutan UIN Raden Fatah Palembang
Palembang, lamanqu.com – Sidang senat Terbuka dalam Rangka Dies Natalis merayakan 5 Tahun Transformasi IAIN Raden Fatah Palembang menjadi UIN Raden Fatah Palembang digelar di Gedung Akademik Center Kampus A UIN Raden Fatah, Kamis (17/10/2019).
Acara dihadiri Gubernur Sumsel yang diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Ahmad Najib, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Drs Sirozi M. A, P. HD Ketua Senat UIN Raden Fatah Prof Dr H. Aflatun Muchtar M. A, Anggota Senat dan tamu undangan dan mahasiswa.
Hj. Eva Susanti Anggota DPD RI mendukung penuh Malay Islamic Village (Kampung Islam Melayu) dan launching Al-Quran terjemahan Bahasa Palembang.
“Kita sangat mendukung kemajuan, peningkatan kwalitas UIN ke depan, dengan berwawasan kebangsaan dan karakter Islami UIN menjadi benteng pertahanan keutuhan berbangsa dan bernegara dengan corak keislaman yang egaliter dan moderat,” jelas Eva saat diwawancari Lamanqu.
5 tahun tranformasi IAIN menjadi UIN merupakan kebanggaan masyarakat sumsel, dengan segala kewenangan di DPD RI saya akan memberikan kontribusi andil secara konsep dan pemikirian, ke depan untuk UIN lebih baik dengan membuka jalur komunikasi dan diplomasi ke semua pihak baik di instansi pemerintah pusat maupun jalur kerjasama parlemen internasional untuk menuju kampus berstandar internasional dengan disiplin keilmuan yang dapat menjawab tantangan zaman yang semakin kompetitip.
Sementara itu Ketua Senat Raden Fatah Pelembang Prof Dr H. Aflatun Muchtar M. A menambahkan, ketika ditanya terkait terjemahan Al Quran dalam Bahasa Palembang, kiranya ini adalah satu langkah agar kita jangan melupakan bahasa daerah karena tidak sedikit masyarakat yang lupa kepada bahasa daerahnya. Karena itu Al-Qur’an itu yang diterjemahkan bahasa Indonesia secara umum dan juga diterjemahkan ke bahasa bahasa daerah. “Kita berharap masyarakat dimanapun berada mampu memahami kandungan Al-Qur’an secara baik. Untuk diterapkan didalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” katanya.
“Untuk di Palembang ini Al-Qur’an yang pertama dalam bahasa Palembang karena Sumatera Selatan jangan sampai ketinggalan dari daerah daerah lain dengan terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa palembang,” beber Aflatun.
Aflatun mengungkapkan, untuk prosesnya sendiri cukup lama memakan waktu hingga 2 – 3 tahunan dan itu butuh dana. “Yang mencetaknya langsung dari Kementerian Agama untuk berapa banyaknya kita belum mengetahui. Kemungkinan bisa ribuan yang akan dicetak dan akan dibagikan keseluruh kabupaten dan kota,” paparnya.
“MUI sekabupaten kota ada tokoh masyarakat semua dibiayai oleh Kementerian agama. Kita berharap kedepanya jika memungkinkan seluruh bahasa daerah di Sumatera Selatan akan kita lakukan juga,” tutupnya.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Drs Sirozi M. A, P HD menuturkan, ini salah satu tugas UIN untuk melakukan Syiar Islam, menjaga nilai nilai budaya. “Pengertian terjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Palembang ini setelah cukup lama sejak Prof Aflatun jadi Rektor, memang banyak sekali liku likunya tetapi berkat perjuangan kerja keras timnya semua bisa dilaksanakan mudah mudah ini bermanfaat,” tutur Sirozi
“Tidak hanya untuk orang orang yang ingin membaca terjemahan Al-Qur’an dengan bahasa Palembang, tetapi menjadi salah satu aset kebudayaan bagi masyarakat Palembang. Karena kita di Kota Palembang kita akan dikirim oleh kementerian agama bahasa lain dan dareah lain juga akan menerima bahasa kita. Sementara ini akan kita pelajari kalau ada bahasa daerah lain yang memang penting akan kita lakukan juga. Karena semua sudah diprogramkan oleh pemerintah,” pungkasnya. (Yanti)