- Pada ibu hamil, paparan nikotin selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan. Hal ini dapat berdampak dalam jangka waktu lama bagi fungsi otak dan paru-paru bayi yang sedang berkembang. Selain itu, paparan nikotin juga dapat menyebabkan bayi mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) kelahiran prematur, bayi lahir mati (stillbirth), dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
- Pada anak dan remaja, paparan nikotin dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak. Remaja muda yang sudah menggunakan rokok elektrik dapat mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian. Efek nikotin pada otak manusia dapat berdampak jangka panjang.
- Anak atau dewasa yang menelan, menghirup, atau menyerap cairan rokok elektrik melalui kulit atau matanya dapat mengalami keracunan. Dosis tinggi dari nikotin dapat menyebabkan keracunan. Hal ini terjadi dengan gejala mual, muntah, kejang, dan depresi pernapasan pada kasus keracunan nikotin yang parah. Bahkan cairan nikotin yang tertelan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.
Bahkan, karena bahaya vape tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.
Jadi, apakah Anda masih ingin tetap merokok setelah mengetahui bahaya vape? Sayangilah tubuh Anda dan orang-orang sekitar Anda.